Minggu, 04 Oktober 2020

Akhir sebuah kisah (3)

   Perkenalkan namaku Kinara Apriliana, orang-orang biasa memanggilku kinara, aku seorang wanita yang hidup sendiri tanpa siapa-siapa. Izinkan aku menceritakan bagaimana semua ini terjadi.

  16 november, saat itulah aku berada di dunia dan merasakan oksigen yang biasa di hirup manusia. Aku telah lahir dan akan mengalami apa yang biasa semua orang alami. 

  Tapi.....Sepertinya aku adalah pengecualiannya.

  Pagi yang cerah,aku berjalan dengan buku-buku pelajaran sekolah.

 Brukk...

  Buku ku berserakan karena seseorang menabrak ku.aku pun merunduk dan ikut membereskannya. Kami belum saling melihat, yang ku dengar hanya kata-kata maaf yang berulang kali ia katakan.  

 "Maaf"katanya membuat ku tersadar. Aku bangkit dan meninggalkannya.

  Biasanya sehabis pulang sekolah aku  pergi ke  sebuah  kafe  di pinggir jalan. Yaahh.. hanya dengan ini  ku bisa membalas budi kepada orang yang telah merawatku setelah kedua orang tuaku meninggal.

  Saat aku memasuki pintu cafe, kak lana sudah menyambutku dengan celemek seragam karyawan di tangannya. Aku mengambil dan segera memakainya.

  "Bagaiamana tadi sekolahmu, menyenangkan ?" Tanyanya saat aku baru saja keluar dari ruangan ganti.Aku melewatinya dan membersihkan meja biasa aku  meracik coffie.

  "biasa aja,sama seperti biasanya" kataku. Dia mendekati ku, dan memandang ku dengan tatapan yang.... tidak aku mengerti.

"apa malam ini kau ada acara ?"

 "tidak ada  kak "jawabku sambil terus melanjutkan pekerjaan ku 

 "Emm.. apakah kamu ada waktu nanti malam" aku langsung berhenti melakukan pekerjaanku dan menatap kak lana dengan ekspresi yang tidak bisa aku tebak.

 "enggak ada si kak... Emangnya ada apa?

   "begini nar, ada sesuatu yang ingin kakak beritahukan ke kamu di suatu tempat"sambil menatap ku dengan serius.

"emang penting banget yaa kak sampai-sampai harus keluar apalagi sekarang banyak sekali pelanggan yang datang ke cafe".

"Masalahnya nar,hal ini sangat penting" 

"baiklah kak tapi setela cafe ini tutup yaa..."kataku sambil tersenyum menatap kak lana.



Bersambung....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...