Jumat, 25 September 2020

Live a life

 

Oleh : Ismi Nadya RJ

       Diusia muda ini ia harus hidup dengan penuh kekosongan tak ada satupun yang menyenangkan seruan mereka terlihat menyampaikan dunia ini tak adil baginya. Kalimat yang penuh arti terkadang tak selalu membuktikan, apakah hanya ia seorang yang merasakannya? Sesekali ia pandangi langit yang terlihat hanyalah abu-abu dan beberapa cahaya kilat, awannya yang merintikkan buih-buih airnya yang jatuh lembut di mata dan tak lama dari itu buih-buih airnya semakin deras dan jatuh serasa menusuk.

Kebanyakan orang menghindari turunnya hujan karena beberapa orang tak suka arti basah beda halnya bagi penderita depresi, stress dan pluviophile sebagian dari mereka menganggap hujan adalah obat serta anugerah baginya karena disitulah kenikmatan yang sesungguhnya yang ada pada mereka, karena matahari baginya selalu menghadirkan kenangan buruk sebab cahaya yang mereka lihat telah mengkhianatinya.

Hidup ini bagaikan sebuah piano, kebahagiaan sebagai tuts yang berwarna putih dan kepedihan sebagai tuts yang berwarna hitam. Apabila kedua tuts digabungkan menjadi satu dan beriringan maka dari nada-nada tersebutlah akan tercipta susunan-susunan lagu yang indah dan harmoni. Begitulah kepedihan tak akan jauh dari kebahagiaan seperti tuts putih yang mencari tuts hitam yang tak jauh dari tempatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...