Minggu, 09 Agustus 2020

Bismillah


    "Bismillah" notif chat dari dia.
    Ia selalu mengawali pembicaraan dengan Basmalah saat chat melalui WhatsApp. Saat pertama kali melihat notif darinya, hati terasa senang, tenang dan bahagia.
    "Selamat pagi😊" sambungnya.
    "Selamat pagi😊" balasan pesanku kepadanya dengan tersenyum bahagia
    "Sudah makan?" tanyanya perhatian padaku.
    "Alhamdulillah sudah" jawabku sambil tersenyum, walau dia tak melihatku.
Hal yang paling sering ia tanyakan dan khawatirkan adalah jadwal makan ku yang sering kali tidak teratur. begitulah aku terkadang malas mengurus diri sendiri tapi sibuk mengurus orang lain. Aku suka dengan dia memperhatikanku seperti itu. Rasanya kurang jika dia tidak menanyakan hal itu. Begitu pun sebaliknya. Seiring berjalan nya waktu kami saling mengirim pesan dan menanyakan kabar satu sama lain. Saat ini kami lebih sering memberi kabar karena berjauhan dan tidak satu sekolah lagi. 
    Oya, dulu kami satu sekolah di SMA Perjuangan. Di sekolah kami, penuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Begitupun dengan kami berdua yang selalu berjuang, berjuang sekuat mungkin mempertahankan perasaan ini dan menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Wkwkwk maaf rada lebay, tapi memang iya. Ia tamat dari sekolah saat musim Covid Nineteen. Iya! Si Covid itu yang membuat hampir seluruh sekolah di Indonesia belajar Daring sampai sekarang. Membuat banyak Siswa/i mengeluh. Tapi kita berdua tidak pernah mengeluh dan tetap berjuang kok😉. Berdo'a sama Tuhan ya teman - teman agar pandemi Corona ini cepat berlalu agar kita cepat dipertemukan satu sama lain tanpa pembatas masker yang menghalangi pandangan kita maupun perasaan, heheh. Aminnn.
    Oke lanjut! Kami sebenarnya hampir seumuran, cuma yah dianya yang sekolah terlalu cepat. Jadi status kami adalah senior junior disekolah. Padahal kelahiran kami cuma beda satu bulan. Sekarang dia fokus untuk meneruskan pendidikannya dan aku fokus untuk menyelesaikan sekolahku dulu. Kami saling support aja biar sama - sama semangat menjalaninya. 

Sekian:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...