Selasa, 28 Juli 2020

Toxic

Part 1


Setelah sakit hati yang berkepanjangan,Aku memulai harinya kembali,meskipun seperti ada yang kurang,namun itu tidak seperti kemarin.Luka hatinya mulai pulih namun belum sembuh.
Hari ini tanggal 14 juni,sebuah notif dari Instagram muncul di layar handphoneku.Kupikir hanya grup chat atau komentar alay teman teman sosial media,namun setelah aku lihat ternyata itu sebuah Dirrect Messege dari masa lalu ku.

Dia Rey, kurang lebih 3 tahun tak pernah bertegur sapa dengannya,kita hanya sebatas viewers story selama 3 tahun ini.Namun baru saja kulihat pesannya di akun Instagram spam ku.
"Follback" tulisnya singkat.
"Sudah"jawabku.
"Sama sama" balasnya lagi
Tentu saja aku bingung,padahal aku hanya menjawab sudah.
Belum sempat kubalas pesannya itu,Rey mengirim pesan lagi
"Selamat berbuka puasa"
Kupikir hanya ucapan biasa,ternyata pesan kita berpindah ke WhatsApp

Seperti pada umumnya,tentunya Aku menanyakan kabar,dan apa kesibukannya akhir akhir ini.Rey mulai bercerita jika semua urusannya tertunda karena adanya pandemi yang melanda.Aku rasa bukan hanya Rey yang terkena dampaknya,bahkan hampir semua orang merasakan dampak pandemi ini.Percakapan mulai memanjang sampai kita berdua lupa waktu.Anak anak mulai riuh dijalanan membangunkan warga untuk sahur,kita berdua tidak tidur semalaman.Aku dan Rey begitu tidak sadar bahwa pesan demi pesan yang dikirim berujung sahur,akhirnya aku memutuskan untuk sahur duluan dan mengakhiri obrolanku dengannya.

3 komentar:

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...