By: Andi As sahra
Senin 27 Juli 2020 pukul 14:30. Handphone ku bergetar kemudian saat ku check ternyata itu notif telegram "Cerpen akan dikumpul pukul 15.30" isi pesan dari notif telegram itu yang dikirim oleh Guruku. Rasa kesal dan rasa panik menyelimutiku hingga rasanya aku tidak ingin mengerjakannya tetapi, mengingat bahwa sebentar lagi aku akan masuk di Universitas impianku. Itupun kalau lulus hahaa.
Tringgg... suara notif telegram. “Hei, katanya cerpen akan dikumpul pukul 15.30” isi pesan dari temanku. Rasanya sangat panik, beberapa detik kemudian notif telegramnya masuk lagi,katanya “Aku sangat panik,judul dan isi cerpennya belum aku tahu,apalagi isi perasaannya dan cintanya untuk siapa. Gimana nihh?”. Mungkin dia berkata seperti itu tanpa menyadari. “Memangnya kenapa perasaanmu” kubalas pesannya sambil tersenyum. Beberapa detik kemudian pesannya masuk dan katanya “Ketika lentikan bulu matanya 2 cm, alisnya berwarna hitam kecoklatan dan ajaibnya lagi ada pelangi dimatanya, itu membuatku tidak bisa menjelaskan perasaanku dengannya”. Tanpa kusadari ternyata waktuku membuat cerpen hampir habis.
Aku dengan rasa panik mencari dimana Ibuku menyimpan leptopku. Kemudian saat kutemui, dia menyuruhku menggoreng 5 butir telur ceplok, 3 ikan asin dan 1 bungkus kerupuk nasi kuning. Dengan rasa yang sangat ikhlas aku mengerjakan semua perintah Ibuku dan rasanya sangat pusing memikirkan nasib cerpenku.Tringg...suara notif telegram grup “Pak... cerpennya dikumpul dimana?".Pesan dari temanku, kemudian pesan masuk “ Maksudnya?". Pesan dari Guruku. Dan disitulah aku menyimpulkan bahwa guruku salah mengirim pesan. rasanya sangat legah, dan berterima kasih kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar