Minggu, 02 Agustus 2020

Menatap Bintang



                 Setitik cerah yang terpancar saat mataku menatap Bintang dilangit. Ada rasa dimana hati merasa damai diterpa angin malam ini. Secercah harapan yang timbul untuk membangun sedikit demi sedikit hati yang telah hancur. Hanya keheningan yang mampu menenangkan diri ini. Kegagalan saat ini yang aku alami mungkin hanya penyemangatku untuk lebih memacu diri menjadi lebih baik lagi.

”Cahaya disalah satu bintang tersebut memberiku sebuah pepatah bahwa yang terlihat kecil dari yang lainnya tidak menutup kemungkinan dialah yang paling bersinar diantara yang bersinar”. Kataku dalam hati dengan menatap lurus keatas. Pikiran ini terus tertuju dimana aku akan menatap masa depanku yang mungkin mulai saat ini akan kuhadapi rintangan kedepannya.

Biarlah kuhabiskan sebagian malamku untuk saat ini menatap bintang dengan kesendirian. Dimana hanya aku, angin yang berhembus, terangnya bintang, dan keheningan malam yang menjadi saksi bahwa aku pernah terjatuh pada saat detik ini. Saat tiba dimana setelah kuberanjak dari tempatku ini aku akan memulai semuanya dari awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...