Minggu, 02 Agustus 2020

Cauchemar

Oleh : Az-zahra Intan

            Aila bersama teman – teman lainnya sedang nongkrong di bawah pohon sekolah. Hari ini cuacanya sangat panas, langit yang tak ada awan ditambahi lagi akan diadakan ulangan fisika secara mendadak. Tiba – tiba ada yang memanggil Aila dari kejauhan, Aila tidak mendengarnya. “Aila ..., kau dipanggil ke ruang guru sekarang”. Kata Rafael ( si ketua kelas yang sok teladan ). Ailapun langsung menemui guru tersebut, dia diminta membagi surat kepada teman – teman osisnya. Surat itu adalah surat berkunjung ke tempat sejarah. Setelah ulangan fisika diadakan, Aila membagi surat kepada anak osis lainnya. Aila juga menyampaikan apa yang disampaikan oleh pembina osis.

            Bel pulang, telah berbunyi. Aila langsung pulang ke rumahnya. Aila langsung masuk ke kamar. Keesokan harinya, Aila dan semua anak osis bersiap – siap untuk berangkat. Beberapa jam kemudian, sampailah dia beserta rombongannya di tempat tersebut. Malam itu cuacanya sangat dingin. “Angel kau mau kemana ?,” kata Aila. “Mau ke wc”, kata Angel. Aila menemani Angel pergi ke wc. Aila menunggu Angel di luar. Aila tanpa sengaja melihat sesuatu yang bergerak secara cepat di depan tempat itu  dan dia juga mendengar suara – suara yang membuat hatinya bertanya – tanya. Tetapi dia, tidak menghiraukannya. Dia menunggu Angel keluar dari wc. Beberapa menit kemudian, Angel keluar. Aila dan Angel berjalan bersama – sama dan dia berdua melewati tempat itu. Aila masih penasaran dengan suara dari tempat itu.

            Tiba – tiba dia mendengar suara itu lagi dan suaranya semakin kecil. Langsung saja mereka merasa ada sesuatu didepan mereka berdua yang menghalanginya dan mereka mencoba untuk berlari. Tetapi, dia tidak bisa berlari dan Angel merasa seperti ada yang menarik tangannya. Namun, mereka berdua tidak melihat sesuatu apapun. Angel pun sangat takut sampai dia menangis. Aila melihat darah yang begitu banyak yang keluar dari hidung dan mulut Angel. Aila ingin meminta tolong, tetapi tiba – tiba saja suaranya langsung hilang begitu saja tanpa sebab dan dia hanya bisa menangis dan mengusahakan untuk meminta tolong. Setelah beberapa menit kemudian, suara Aila langsung kembali. Tetapi hanya dia bisa menangis karena Angeel telah tiada dan berlumuran darah di depan matanya. “ Aila bangun nak, sudah malam ini”. Kata Ibu Aila. “ iye,bu”, kata Aila dengan suasana muka yang sangat takut. Ternyata itu hanyalah mimpi buruk Aila..........


1 komentar:

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...