Senin, 24 Agustus 2020

Buruk Jadi Baik 2

Iya aku tau , biarin ajalah mereka emang aku pikirin" jawab Rara . "Eh kamu gak boleh gitu, kamu pikir yah... Emang kamu bisa tinggal sendirian tanpa teman teman di sekeliling mu?" Sambung Naura lagi " sadar Ra , teman adalah orng yang kamu butuh saat ini dan di masa yg akan datang" . " Iya aku tau,tapi mau gimana lagi? Aku udah terbiasa kayak gini. Belajar sendiri, mementingkan diri sendiri " jawab Rara dengan tegas . Setelah berbincang di kelas, Naura pun berfikir sebaiknya dia ajak sama Rara keluar kelas dan bicara berdua (pribadi) . "Ra... Ayo pergi jalan" ajak naura. " Males ah, ntar guru masuk terus kita telat masuk kelas " jawab Rara dgn perasaan bodo amat. " Gak ra ,ayo cepat" panggilan Naura sambil menarik tangan Rara .

Pada saat di jalan , Naura lansung mulai bicara sekaligus memberikan penjelasan, dan ingin mengubah Rara menjadi sosok anak yang mempunyai sikap dingin kepada teman teman yg lain. "Rara " sapa Naura . "Yaa.. kenapa?" Jawab Rara. "Ra kalau kamu terus terusan kayak gini bisa bisa kamu gak punya teman ,Sadar gak sih kamu. Teman teman selalu bicarain kamu , mereka selalu menilai jelek kamu" tegas Naura untuk Rara . "Iya sih , Sebenarnya Nau,aku juga kepikiran banget dengan sifat teman teman kayak gitu ke aku. Aku selalu mau ubah sikap tapi susah Nau" jawab Rara . "Iya aku faham ra gimana di posisi kamu, tapi kamu juga sih yang salah. Jadi aku gak bisa belain kamu" jawab Naura " Okeoke , Nau bantuin aku minta maaf ke teman teman yah, iya aku salah dalam hal pertemanan ini. Aku mementingkan egoku sendiri tanpa berpikir teman di sekitar ku" sambung Rara . "Alhamdulillah bagus deh kalau kamu mau berubah ,aku bangga Ra" jawab Naura dengan perasaan senang. 

Hingga Naura merasa sangat senang sekali, karena penjelasan nya dan penegasan nya untuk Rara tadi ,membuat Rara tersadar. Akhirnya, Rara pun minta maaf ke semua teman teman di sekolah. Dan dia memulai hari baru nya dengan lebih baik.

selesai.

Selasa, 18 Agustus 2020

Cinta Terlarang

Hai.... Perkenalkan namaku Mazaya Hikmah Nafisah biasa dipanggil Aya, aku akan menceritakan kisahku dengannya laki-laki yang tak bisa aku miliki seutuhnya. 

       Hari ini aku akan kedatangan keluarga baru, yah tanteku akan menikah dengan seorang pria beranak empat laki-laki semua, dan untung saja aku dan ke dua saudariku tidak serumah dengan empat anaknya itu karna kedua anaknya sudah berumah tangga, dan yang duanya lagi akan tinggal di rumah mereka sendiri. Pada Ramadhan idhul Fitri ini akan berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, yah ini Ramadhan pertama suami tanteku di sini, aku sih nggak pernah ketemu sama anak-anaknya sampai hari itu tiba, awal dimana aku bertemu dengan dia. Dia adalah anak suami tanteku anak yang paling kecil, kita seumuran. Dia akan datang dirumah kalau Ramadhan, lebaran, dan hari-hari penting lainnya, jadi kami tidak sering-sering bertemu. 

Kamis, 13 Agustus 2020

Rindu Asrama

 

            Malam yang sangat dingin Alifah duduk di kursi teras rumah dengan selimut yang menutupi badannya yang sangat dia suka. Sambil minum teh hangat dan menatap langit malam yang sangat begitu indah di penuhi dengan bintang – bintang yang sangat begitu terang. Saat itu, dia terpikir kembali masa – masa saat di asrama yang membuat dia sedih dan senang. Dia  adalah anak yang bersekolah di sekolah asrama. Sebelum dia bersekolah asrama, dia merasa bahwa asrama itu tidak asik maupun menyenangkan dan yang pastinya akan jauh dari keluarga.

            Tapi lama kelamaan, keadaan berkata sebaliknya, waktu membuat Alifah betah di asrama. Namun, semenjak adanya  Covid – 19  ini. Semua cerita kebersamaan di sekolah dan di asrama tidak ada lagi. Semua pembelajaran di sekolah di lakukan secara online di rumah. Hal ini membuatnya senang dan juga sedih. Mengapa dia senang ? karena dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya.

            Tetapi yang membuatnya sedih karena dia merindukan dengan teman – temannya maupun dengan guru – gurunya. Dia tidak bisa lagi melukiskan cerita kebersamaan lagi dengan teman- temannya di asrama seperti saat Covid- 19 ini belum ada. Dia sangat merindukan kebersamaaan, dan yang lainnya. Dia berharap semoga Covid – 19 ini cepat berlalu sehingga dia dan semua orang – orang dapat melakukan kegiatannya kembali.

Minggu, 09 Agustus 2020

Bismillah


    "Bismillah" notif chat dari dia.
    Ia selalu mengawali pembicaraan dengan Basmalah saat chat melalui WhatsApp. Saat pertama kali melihat notif darinya, hati terasa senang, tenang dan bahagia.
    "Selamat pagi😊" sambungnya.
    "Selamat pagi😊" balasan pesanku kepadanya dengan tersenyum bahagia
    "Sudah makan?" tanyanya perhatian padaku.
    "Alhamdulillah sudah" jawabku sambil tersenyum, walau dia tak melihatku.
Hal yang paling sering ia tanyakan dan khawatirkan adalah jadwal makan ku yang sering kali tidak teratur. begitulah aku terkadang malas mengurus diri sendiri tapi sibuk mengurus orang lain. Aku suka dengan dia memperhatikanku seperti itu. Rasanya kurang jika dia tidak menanyakan hal itu. Begitu pun sebaliknya. Seiring berjalan nya waktu kami saling mengirim pesan dan menanyakan kabar satu sama lain. Saat ini kami lebih sering memberi kabar karena berjauhan dan tidak satu sekolah lagi. 
    Oya, dulu kami satu sekolah di SMA Perjuangan. Di sekolah kami, penuh perjuangan untuk menyelesaikannya. Begitupun dengan kami berdua yang selalu berjuang, berjuang sekuat mungkin mempertahankan perasaan ini dan menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi. Wkwkwk maaf rada lebay, tapi memang iya. Ia tamat dari sekolah saat musim Covid Nineteen. Iya! Si Covid itu yang membuat hampir seluruh sekolah di Indonesia belajar Daring sampai sekarang. Membuat banyak Siswa/i mengeluh. Tapi kita berdua tidak pernah mengeluh dan tetap berjuang kok😉. Berdo'a sama Tuhan ya teman - teman agar pandemi Corona ini cepat berlalu agar kita cepat dipertemukan satu sama lain tanpa pembatas masker yang menghalangi pandangan kita maupun perasaan, heheh. Aminnn.
    Oke lanjut! Kami sebenarnya hampir seumuran, cuma yah dianya yang sekolah terlalu cepat. Jadi status kami adalah senior junior disekolah. Padahal kelahiran kami cuma beda satu bulan. Sekarang dia fokus untuk meneruskan pendidikannya dan aku fokus untuk menyelesaikan sekolahku dulu. Kami saling support aja biar sama - sama semangat menjalaninya. 

Sekian:)

BDR Karena Covid-19

OLEH THIA MUTIARA

    

     Dikarenakan adanya pandemi virus corona atau covid-19, Indonesia menerapkan sistem bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Seluruh kegiatan dianjurkan untuk dilakukan di rumah saja karena virus ini dengan cepat dapat menginfeksi banyak orang dan dapat menyebabkan kematian , begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar, mulai dari siswa maupun kalangan mahasiswa dianjurkan untuk belajar dari rumah dan tugas di berikan oleh guru-guru melalui online.

    Sudah banyak tugas yang diberikan oleh guru dan saya mengerjakan satu per satu kemudian mengumpulkannya. Walaupun diberi waktu untuk mengumpulkan, tetap saja tugas saya menumpuk karena saya sering menunda untuk mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan, sudah ada tugas baru lagi yang diberikan. Tugas yang diberikan ada yang melalui aplikasi belajar dan ada juga yang melalui wa. Apabila tidak bisa mengerjakannya atau saya belum mengerti say   a biasanya melihat internet dan membaca buku paket yang di download. Dan saat mengerjakan tugas matematika, saya kadang meminta bantuan sepupu saya untuk mengerjakannya karena ada materi yang kurang saya mengerti. Saya tidak terlalu senang dalam pelajaran matematika. 

  Tetapi jika kita tahu rumusnya itu dapat memudahkan kita dalam mengerjakannya. Dan terkadang contoh soal dan soal latihan itu berbeda. Dalam mengerjakannya kita harus teliti karena jika salah tanda atau salah hitung, jawaban yang di dapat akan berbeda. Belajar di rumah sedikit menyenangkan karena dapat mengerjakannya sambil bermain. Tetapi juga terkadang membosankan karena banyaknya tugas yang diberikan. Kami mulai belajar dari rumah sejak 16 Maret 2020 terhitung sudah 4 minggu kami belajar di rumah. Awalnya kebijakan work from home hanya ditetapkan 2 minggu tetapi diperpanjang dikarenakan wabah virus ini semakin parah. 

    Dikarenakan virus ini saya dan keluarga jadi sering menghabiskan waktu bersama dan kadang juga saya meminta bantuan dalam mengerjakan tugas. Setelah mengerjakan tugas yang sudah diberikan biasanya saya langsung menonton tv atau bermain hp. Banyak orang yang mengeluh karena sekolah online dikarenakan banyaknya tugas yang diberikan dan waktu yang dikumpulkan terlalu cepat. Kegiatan les saya juga diberlakukan di rumah saja. Setiap hari selalu ada tugas baru yang diberikan, dan saya biasanya tidak langsung mengerjakannya karena saya masih mengerjakan tugas yang sebelumnya. 

    Jika semua tugas saya sudah selesai dan tidak ada yang bisa saya kerjakan jika tidak bermain hp biasanya juga saya membuat kue dan dibantu oleh ibu. Dan terkadang juga saya bermain game online. Sepertinya puasa dan lebaran tahun ini juga di rumah saja, saudara ibu yang di luar kota juga tidak dapat mudik ke kampung halaman karena kondisi sekarang, karena takutnya membawa virus saat di perjalanan.

    Dan juga belajar dari rumah kadang membuat saya bosan, saya merindukan teman-teman. Tetapi keadaan sangat tidak memungkinkan. Saya harap keadaan cepat pulih dan kembali seperti semula. 

Sabtu, 08 Agustus 2020

Sticky Note

Oleh : Nur Fakhirah

Hari ini rasanya cukup melelahkan bagi Airin, gadis yang sejak 1 tahun lalu menjadi secret admirer seorang Rio Pratama, sang ketua osis di SMA Negeri 10 Makassar. Rasanya Airin seperti orang bodoh yang setiap hari tak pernah memiliki keberanian bahkan hanya untuk menyapa seseorang yang sudah lama di sukainya, setiap hari Airin hanya selalu memangdangnya dari jauh, setiap hari Airin hanya bisa menyapanya lewat sticky note. Sungguh menyedihkan.

Lagi-lagi seperti hari-hari sebelumnya, Airin sengaja datang ke sekolah lebih awal hanya untuk menempelkan sticky note di laci meja Rio. Tapi Airin tidak sadar bahwa seseorang sedang memperhatiannya sejak tadi. Setelah menempelkan sticky note tersebut, Airin langsung bergegas keluar dari kelas Rio. “Jadi dia orangnya, hm ternyata dia orang yang lucu” gumam seseorang  yang sejak tadi memperhatikan Airin dan jangan lupakan senyum manis yang terlihat jelas di bibirnya.

Setelah beberapa mata pelajaran terlewati, bel istirahat pun berbunyi. Hampir seluruh siswa bergegas untuk menuju ke kantin, namun tidak dengan Airin dia lebih memilih untuk berdiam diri di kelas sambil membaca sebuah novel. Akan tetapi tiba-tiba seseorang datang dan menempelkan sebuah sticky note di dahinya, membuat Airin mendongak dan menatap orang tersebut, “Hei Airin perkenalkan namaku Rio Pratama, ah kurasa kau sudah mengenalku sejak kau menjadi secret admirer ku, dari pada terus-menerus menyapaku lewat sticky note, lebih baik kau menyapaku secara langsung, aku bukan kanibal yang akan memakan mu jika kau menyapaku” ucap Rio di iringi tawa ringan, dan saat itu juga Airin hanya bisa diam bagaikan patung di tempanya. 

Kamis, 06 Agustus 2020

Unexpected


Oleh : Nur Fakhirah

Jam sudah menunjukkan pukul 06.47 WIB, namun Airin masih betah berada di tempat tidur sambil menatap jendela kamarnya. Hari ini seharusnya menjadi hari yang baik bagi Airin karena hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 17, akan tetapi di tanggal yang sama dia harus kehilangan saudara kembarnya. Bagi Airin hari ini sama saja dengan hari biasanya tak ada yang spesial. Setelah sedikit berkutat dengan pikirannya Airin akhirnya memutuskan untuk segera mandi, dan bersiap-siap menuju ke sekolah sebelum dia ketinggalan bus terakhir pagi ini.

Selama berada di bus, entah mengapa insiden kecelekaan saudara kembarnya kembali terngiang di kepalanya.  Kejadian itu sudah 2 tahun berlalu, dan sampai sekarang Airin belum bisa melupakan insiden kecelakaan mobil yang harus merenggut nyawa saudara kembarnya, bahkan karena insiden kecelekaan mobil tersebut tubuh saudara kembarnya tak di temukan saat tim penyelemat mencarinya di bawah jurang. Semua berasumsi bahwa tubuh saudara kembarnya mungkin sudah terbakar bersama mobil yang meledak di bawah jurang.

Setelah menemupuh beberapa menit perjalanan menuju ke sekolah menggunakan bus umum, Airin pun segera turun dari bus, tapi saat dia sudah turun dia di kejutkan oleh seseorang yang tampak memiliki wajah yang sama seperti dirinya, orang itu seperti sudah menunggunya sejak tadi, dan beberapa detik kemudian orang tersebut langsung memeluk tubuh Airin. Sambil mengatakan sebuah kalimat yang membuat jantung Airin berpacu dengan cepat.

“Aku merindukan mu saudara ku” Ucap orang tersebut, dia adalah Airen saudara kembar Airin 

Rabu, 05 Agustus 2020

Metamorposa 2

Foto ini mirip dengan dia, sungguh mirip. Dengan cepat aku menelepon Mina sampai beberapa kali, tapi dia tidak mengangkatnya. Mungkin Mina sibuk dengan tugas sekolahnya atau membantu ibunya. Aku kembali memerhatikan foto itu, aku yakin orang yang didalam foto itu adalah dia. Dia benar-benar berubah mulai dari gaya berpakaiannya, gaya rambutnya, dan terlihat lebih tinggi. Saat aku tengah mengaguminya tiba-tiba Mina meneleponku, langsung saja aku angkat.

“Halo Rin, ngapain telepon aku sampai 10 kali, ada hal penting apa nih?. Aku kaget tahu, dapat telepon sampai sebanyak itu”. Tanya Mina dengan heboh.

Rin adalah nama panggilanku, sedangkan nama lengkapku adalah Ririn.

“Maaf yah. karena aku, kamu jadi kaget”. Kataku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

            “Eh, nggak apa-apa kok. santai aja kalau sama aku. hehehe”. kata Mina terdengar sambil tertawa.

            “Rin, kenapa tadi kamu telepon aku? Atau jangan-jangan tentang Fadli?” Tanya dia lagi dengan sangat heboh.

Sepupu Mina itu bernama Fadli, dan nama lengkapnya Muhammad Fadli.

            “Kok kamu tahu sih, kan aku belum cerita?… Kalau kamu, kenapa nggak angkat telepon aku?” Tanyaku juga tidak kalah heboh dari Mina.

            “Ya iyalah aku tau, aku kan peramal. hehehe… kalau tentang aku nggak angkat telepon kamu, aku lagi BAB bwahahaaa” jawab Mina dengan tertawa terbahak-bahak.

            “Oh… eh, aku mau nanya soal Fadli, boleh nggak?”. Tanya ku dengan mengubah posisi dudukku menjadi tegak.

            “Boleh dong, apapun demi calon nyonya Fadli”. jawabnya sambil mengejekku.

            “Gini, kan baru-baru ada grup alumni SD nih. Fadli masuk nggak?” tanyaku lagi dengan mengabaikan ejekannya.

            “Tuh anak masuk lah. Masa sih kamu nggak tahu nomornya?”. tanya Mina heran.

            “Memang aku nggak tahu, hehehe” jawabku sambil terkekeh.

            “Fadli banyak berubah yah. Gaya bepakaiannya, gaya rambutnya, sampai tinggi badannya.”. Sambungku dengan mengagumi perubahan Fadli.

            “Iya, aku juga nggak nyangka sih. Tapi dari mana kau tahu perubahannya? kamu sudah ketemu dengan Fadli?” tanya Mina dengan penuh penasaran.

            “Nggak, terakhir aku ketemu dia tuh pas sebelum tamat SD” Jawabku dengan sedih.

            “Terus, tahu dari mana?” tanya Mina lagi.

            “Aku lihat fotonya di WA” jawabku dengan cepat.

            “Oh… eh, kamu sadar nggak sih, udah tiga tahun kamu nggak mau dengar kabar Fadli lagi. Gara-gara dia dekat dengan perempuan. hahaha” kata Mina dengan mengejek kemudian tertawa terbahak-bahak.

            “Nggak, aku nggak sadar. Aku lagi tidur”. jawabku dengan malas. Kemudian kami tertawa bersama.

Dua jam telah berlalu, barulah kami memutuskan sambungan telepon. Banyak hal yang kami bicarakan yaitu tentang sekolah, tugas, masa-masa SD dan SMP, yang paling pokok adalah tentang Fadli. Masih kah Fadli dekat dengan perempuan itu? pertanyaan itu terus berputar di otakku. Sedangkan kabar yang aku dengar dari Mina tentang Fadli, Fadli berencana pulang ke rumah orang tuanya. Karena selama sekolah diluar SULSEL, dia tinggal dengan kakaknya. Dia tidak pernah pulang, hanya orang tuanya lah yang pergi menemuinya saat lebaran atau saat orang tuanya rindu kepadanya.


Buruk Jadi Baik

Pahit manisnya kehidupan memang ,sudah pasti di rasakan oleh kita semua. Ada yang bahagia,adapun yang sedih ,ada yang merasa di hargai, adapun yang tidak sama sekali di hargai. Berbicara tentang kehormatan seseorang itu sangat penting, karena di situ letak etika kita menjadi seorang manusia . Terkadang dalam hidup ini, ada yang merasa benar dan ia akan selalu benar . Jika pun ada seorang melakukan kesalahan mereka langsung menilai orng ini selama nya akan salah. Yah begitu lah Lika likunya kehidupan... 
kisah seorang anak yang baru masuk SMA, ia masuk di SMA Unggulan yang sangat terkenal dengan siswa berprestasi. Dia seorang anak yang tekun belajar ,rajin dan aktif di sekolah. Namun karena sifatnya yang egois , semua temannya menjauhi dia.  
Saat jam pelajaran anak itu akan fokus ke depan, untuk memperhatikan apa yng guru jelaskan,tiba di kasih soal dia akan mudah mengerjakan. Namun,ada satu sifat yang selalu menjadi kebiasaannya dalam mengerjakan soal, yaitu dia tidak akan peduli dengan siapa pun di sekelilingnya sampai dia benar benar selesai mengerjakan soal yang di beri guru. Egois? Yah tentu saja ,dia lebih mementingkan dirinya sendiri. 
Hingga ada satu temannya memberitahu kepada dia . "Eh kamu tau gak, mereka sekelas benci kamu loh" kata temannya 

Bersambung...

Senin, 03 Agustus 2020

Hujan

Oleh : Adnan Wijayah Qurgianto 


Hujan, sebuah peristiwa alam yang sangat menakjubkan. Hujan adalah suatu hal yang paling aku sukai, setelah kue coklat. Aku menyukai hujan hanya karena ada satu hal kudapatkan ketika hujan datang yaitu, ketenangan.

Aku benci keributan dan kebisingan. Karena kedua hal itu berkaitan dengan keramaian dan keramaian membuatku bisa melupakan rasa sebuah rasa sakit, dan aku benci itu. Aku benci saat aku bisa tertawa bahagia, aku benci jika aku bisa sejenak melupakan rasa sakit itu. Aku suka kesunyian karena itu membuatku bisa mengingat dan merasakan dengan baik rasa sakit yang ia rasakan. Aku lebih suka jika hujan itu disertai dengan petir dan angin kencang, karena hal itu membuatku merasa semakin dekat dengannya.

Suara hujan bisa membuatku seolah terbang kembali kemasa itu. Masa dimana aku dengan bodohnya menyakiti dirinyanya. Menyia nyiakan sosoknya. Hingga tiba pada saat dirinya pergi ditengah hujan lebat, pergi bersama rasa sakitnya dan tidak pernah kembali lagi. Sekali lagi, aku suka hujan, karena itu mengingatkanku dengan sosoknya. 

Secret Person

Oleh: Khaerunnisa

Prolog

Kayra Anandhita Raveena, sama seperti gadis normal lainnya paras cantiknya juga sering kali membuat orang lain memuja. Tapi dia tetaplah Kayra, gadis kalem dan cuek yang sebenarnya memiliki sejuta cerita dibalik kekangan yang ia buat pada dirinya sendiri. Gadis berambut sebahu tersebut terlihat merapihkan tatanan rambutnya. Hari baru dan kelas baru, membuat gadis dengan tubuh mungil tersebut menyatu dengan kerumunan anak-anak sebayanya.

“ Kay!”

Gadis itu menoleh, berbeda dengan sebelum-belumnya kini sebuah senyuman manis terlukis diwajah kecilnya. Nadin mendekatinya, dan mereka langsung berpelukan. Kayra menahan tawanya, lalu baru saja ia ingin melepaskan pelukannya.

“ BENTAR BENTAR BENTAR!”

“ Apa lagi si din?” Kayra merengut kesal sebelum akhirnya melepaskan pelukannya, tpi pandangannya teralihkan ke hal lain, sosok pemuda yang cukup ia kenal tengah berdiri beberapa meter juga tengah memperhatikannya.


Minggu, 02 Agustus 2020

for you that I love in silence

Oleh : Astri Dita Kashari
Malam semakin larut. Langit gelap tanpa bintang. Namun mata ku masih terpaku menatap layar handphoneku. Enggan untuk segera beranjak tidur. Sambil tersenyum membaca chatinganku yang dulu bersamanya yang masih kusimpan di WhatsApp handphoneku. Seseorang yang sudah terpisah jauh dariku. Seseorang yang hanya dapat aku cintai dalam diam.

Tepat satu bulan yang lalu Aku bertemu dengannya. Senyuman yang kamu berikan memikat hatiku. Mencoba menilik lebih jauh apakah kamu juga punya rasa yang sama.

Ketika kutahu kamu hanya menganggapku sebagai teman biasa. Sebagai teman yang kamu perlakukan aku sama seperti yang lain. Maka ku simpan rapat-rapat rasa ini sampai akhirnya kamu pergi jauh dariku. Aku tidak bisa melakukan apapun lagi. Aku hanya bisa mengutarakan perasaanku melalui tulisan ini untukmu.

Sekolah

SEKOLAH

Oleh:Aditya Saputra

 

Sudah seminggu setelah libur kami kembali ke rutinitas anak kecil yang harus sekolah untuk menggapai cita-cita nya.Saat ini senior berganti lagi,rodaa kesiswaan akan berpindah lagi dan ada banyak tambahan murid untuk sekolah kami.pagi yang cerah ini sebagai anggota osis sibuk mempersiapkan upacara.Lupa nama gua Satya Adi Putra murid yang baru naik kelas 12 menjabat sebagai sekertaris osis. 
Pagi itu upacara di mulai dan gua masuk di barisan biasaa berdamping dengan sohib gubrukk ku ini namanya Dodi Bramoto yang cakepnya kurang tapi kepedeaanya melewati kecakepannya."satyaa..lirik dlu sebelah kanan banyak murid baru cakep tuh"gua cuma melirik ke arah dia menyuruhnya diam."yaellahhhh.. Siapa tau jodoh lo ada disana manaa lo tau"katanya sambil kembali diam sampe upacara selesai. 

Setelah upacara semua siswa kembali ke kelasnya dan osis masuk memeriksa kelengkapan pakaian dan lain-lain,gua dan dodi seruangan untuk memeriksa.Dodi dengan tingkahnya yang selalu cari perhatian depan cewek "kenalkan nama dia kak satya sohib guaa dan gua sendiri Dodi "ujarnyaa sambil berdiri di depan kelas,"semua laporkan yang kurang sma saya"ujarku sambil mencatat.Kebiasan Dodi yang suka genit dengan perempuan membuatku harus kerja sendiri,"satyaa...ada cewek cantik tuh,bengong ajha dari tdi cuekk mukanya"sambil membisik ku.Aku pun kesana dan menayakan yang kurang padanya"di seragam kamu yang kurang apaa?"ujarku.Cantik sih seperti yang di katakan Dodi. 





 

Menatap Bintang



                 Setitik cerah yang terpancar saat mataku menatap Bintang dilangit. Ada rasa dimana hati merasa damai diterpa angin malam ini. Secercah harapan yang timbul untuk membangun sedikit demi sedikit hati yang telah hancur. Hanya keheningan yang mampu menenangkan diri ini. Kegagalan saat ini yang aku alami mungkin hanya penyemangatku untuk lebih memacu diri menjadi lebih baik lagi.

”Cahaya disalah satu bintang tersebut memberiku sebuah pepatah bahwa yang terlihat kecil dari yang lainnya tidak menutup kemungkinan dialah yang paling bersinar diantara yang bersinar”. Kataku dalam hati dengan menatap lurus keatas. Pikiran ini terus tertuju dimana aku akan menatap masa depanku yang mungkin mulai saat ini akan kuhadapi rintangan kedepannya.

Biarlah kuhabiskan sebagian malamku untuk saat ini menatap bintang dengan kesendirian. Dimana hanya aku, angin yang berhembus, terangnya bintang, dan keheningan malam yang menjadi saksi bahwa aku pernah terjatuh pada saat detik ini. Saat tiba dimana setelah kuberanjak dari tempatku ini aku akan memulai semuanya dari awal.

Cauchemar

Oleh : Az-zahra Intan

            Aila bersama teman – teman lainnya sedang nongkrong di bawah pohon sekolah. Hari ini cuacanya sangat panas, langit yang tak ada awan ditambahi lagi akan diadakan ulangan fisika secara mendadak. Tiba – tiba ada yang memanggil Aila dari kejauhan, Aila tidak mendengarnya. “Aila ..., kau dipanggil ke ruang guru sekarang”. Kata Rafael ( si ketua kelas yang sok teladan ). Ailapun langsung menemui guru tersebut, dia diminta membagi surat kepada teman – teman osisnya. Surat itu adalah surat berkunjung ke tempat sejarah. Setelah ulangan fisika diadakan, Aila membagi surat kepada anak osis lainnya. Aila juga menyampaikan apa yang disampaikan oleh pembina osis.

            Bel pulang, telah berbunyi. Aila langsung pulang ke rumahnya. Aila langsung masuk ke kamar. Keesokan harinya, Aila dan semua anak osis bersiap – siap untuk berangkat. Beberapa jam kemudian, sampailah dia beserta rombongannya di tempat tersebut. Malam itu cuacanya sangat dingin. “Angel kau mau kemana ?,” kata Aila. “Mau ke wc”, kata Angel. Aila menemani Angel pergi ke wc. Aila menunggu Angel di luar. Aila tanpa sengaja melihat sesuatu yang bergerak secara cepat di depan tempat itu  dan dia juga mendengar suara – suara yang membuat hatinya bertanya – tanya. Tetapi dia, tidak menghiraukannya. Dia menunggu Angel keluar dari wc. Beberapa menit kemudian, Angel keluar. Aila dan Angel berjalan bersama – sama dan dia berdua melewati tempat itu. Aila masih penasaran dengan suara dari tempat itu.

            Tiba – tiba dia mendengar suara itu lagi dan suaranya semakin kecil. Langsung saja mereka merasa ada sesuatu didepan mereka berdua yang menghalanginya dan mereka mencoba untuk berlari. Tetapi, dia tidak bisa berlari dan Angel merasa seperti ada yang menarik tangannya. Namun, mereka berdua tidak melihat sesuatu apapun. Angel pun sangat takut sampai dia menangis. Aila melihat darah yang begitu banyak yang keluar dari hidung dan mulut Angel. Aila ingin meminta tolong, tetapi tiba – tiba saja suaranya langsung hilang begitu saja tanpa sebab dan dia hanya bisa menangis dan mengusahakan untuk meminta tolong. Setelah beberapa menit kemudian, suara Aila langsung kembali. Tetapi hanya dia bisa menangis karena Angeel telah tiada dan berlumuran darah di depan matanya. “ Aila bangun nak, sudah malam ini”. Kata Ibu Aila. “ iye,bu”, kata Aila dengan suasana muka yang sangat takut. Ternyata itu hanyalah mimpi buruk Aila..........


Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...