Oleh : Nur Fakhirah
(1)
“Huaaaa Mama tolongin Fiana. Fiana di kejar Nenek oceng” Teriak
ku dengan histeris. Hari ini sepertinya aku benar-benar sial, tadi pagi Aku di
hukum karena terlambat datang ke sekolah dan sekarang diperjalanan pulang sekolah
dikejar orang gila, entah sebesar apa dosaku kemarin sampai bisa sesial ini.
Dan saat aku melihat ke belakang Nenek oceng masih terus mengejarku sambil
membawa saji besinya, membuatku semakin ketakutan. Aku terus berlari berharap
ada seseorang yang bisa ku jadikan tumbal pengganti diriku agar Aku tidak
dikejar Nenek oceng lagi.
Setelah berlari cukup jauh Aku melihat seseorang sedang
berjalan ke arah ku juga, dan sepertinya dia adalah tumbal yang pas untuk ku,
dia pasti bisa mengalihkan Nenek oceng karena dia adalah seorang laki-laki,
tenaganya pasti lebih kuat. Saat aku sudah sampai di hadapannya aku
mendorongnya mendekat pada Nenek oceng hingga dia menubruk Nenek oceng, “Woy
apa-apaan lo!” teriak orang itu padaku sambil berusaha menghindar dari pukulan
Nenek oceng, “Maaf-maaf, gue terpaksa, lain kali kalau ketemu gue traktir deh,
makasih” Ucapku sambil terus berlari meninggalkan orang tersebut yang dipukuli
Nenek oceng.
Saat kurasa Aku sudah berlari cukup jauh, Aku pun
berhenti sejenak untuk mengatur nafasku dan sekaligus singgah membeli minuman
di sebuah toko. “Huh akhirnya bisa lega juga” ucapku setelah meneguk air
mineral yang ku beli di toko tadi, lalu tiba-tiba ada orang yang menepuk
bahuku, membuatku berbalik dan betapa terkejutnya Aku saat melihat orang
tersebut, bahkan karena terlalu terkejut Aku sampai menyemburkan air yang
berada di mulutku hingga mengenai wajah orang itu. “Setelah membuat gue dipukul
orang gila sekarang dengan seenak jidat,
lo nyemburin air ke muka gue, dan bahkan lo dan gue ngga saling kenal!” ucap
orang itu, terlihat jelas di raut wajahnya dia sedang berusaha untuk menahan
emosinya. “Hehehe maaf ya kalau gitu ayo kenalan, kata orang kalau tak kenal
maka tak sayang” ucapku sambil tertawa ringan.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar