oleh : Nabilah Nurul Inayah
Part 1
Setia, ya setia, itulah kata untuk mengawali kisah ini. Setia akan penantianku, kisah yang memilukan dimulai awal Juli lalu. Dimana aku menemukan sosok dia, dia yang saat itu diposisi sebagai kakak kelasku. Aku memimpikan hal ini sejak lama, sejak masa yang tak pernah terhitung sampai akhirnya aku mengenali sosoknya. Sosok kakak kelas yang kuketahui dari sebuah nama. Nama yang pernah kucela karena keunikannya. Setelah sekian waktu, aku mencoba mengenalinya. Menunggu untuk sebuah awal kisah yang akan aku tuliskan antara aku dan kakak kelas.
Seiring berjalannya waktu setelah kukenali sosok dibalik nama itu. Wajah tampannya tampan, tinggi, anak olimpiade matematika, dan dia ketua eskul basket. Begitulah ungkapku tentang dia dan itulah yang kutahu. Sempat tak percaya, kenapa rasa ini bisa muncul. Rasa antara suka dan hanya rasa spenasaran saja, itulah perasaan yang kurasakan sejak pertemuan singkat sewaktu kegiatan sekolah siang itu. Aku terus memandanginya kala itu, bahagia bisa bertemu meski sesaat dan mungkin awal yang baik aku rasakan.
Sejak pertemuan itu, aku sadar aku benar-benar telah menyukai dia, yang menutup celah hati untuk tak merelakan orang lain mendekatinya. Dia ialah kakak kelas itu. Satu semester di sekolah berjalan indah, aku yang hanyut dalam mimpi-mimpiku terus melaju mengejar mimpiku itu. Mimpi untuk menggapai hatinya, meski tak pernah tahu kapan itu akan berhasi. Bahagia akan kehadirannya, sepi bila tak melihatnya, Itulahlah yang kurasa diantara semangat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar