Part 3
Setelah makan malam bersama, Bibi memberi tahu Natalia
bahwa dia ingin ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Akan tetapi setelah
mendengar perkataan Bibi, Natalia merasa tidak enak jika Bibinya lah yang harus
keluar membeli bahan makanan. Jadi dia memutuskan untuk menggantikan Bibi nya
ke supermarket. Natalia pun bersiap – siap untuk keluar. Saat di perjalanan, dia
bertemu dengan Felisha dan Asyila. Akhirnya mereka bertiga berbicara di depan
supermarket sambil makan ramen.
Sebenarnya Natalia masih marah atas kejadian tadi, tetapi
dia tahu bahwa itu bukan salah sahabatnya dan mereka bertiga berbaikan kembali.
Di tengah perjalanan pulang, dia harus melewati lorong gelap itu lagi cuaca
yang sangat gelap dan begitu suasana yang sangat dingin membuat dirinya takut. Tetapi,
Natalia pun memberanikan dirinya untuk melewati lagi lorong yang sangat gelap
itu. Tanpa sengaja dia melihat kakak perempuan yang memberikannya payung tadi
meringis kesakitan di pojok lorong itu. Natalia pun langsung berlari ke
rumahnya untuk memanggil Bibinya.
“Bi...bi, Bibi..., tolong aku bantu kakak itu”. Kata
Natalia. Bibi pun kaget karena Natalia lari dengan cucuran keringat yang begitu
banyak dengan raut wajah ketakutan. Bibi dan Natalia membawa kakak itu ke
rumahnya dan mengobatinya. “Kakak, sudah enakkan ?”. kata Natalia. “iya,aku
sudah enakkan”.kata Kakak itu. Sebenarnya saat Natalia dan Bibi meninggalkan
Kakak itu sendiri di kamar, kakak itu terbang melewati jendela rumah dan pergi
mengisap darah manusia yang merupakan tetangga Natalia.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar