Sabtu, 19 September 2020

Good Girl

Part 2
Tiba-tiba saat aku menangis di depan kaca besar toilet.
Brakkkk…….
Aku sangat terkejut saat pintu toilet terdorong keras. Aku menatapnya tajam tetapi kedua orang tersebut yang merupakan sahabatku yaitu Clara dan Cika menatapku dengan tatap yang tak berdosa sekaligus raut khawatir tampak terlihat jelas di wajah mereka.
“ Lo nggak apa-apakan Sen?”. Tanya Cika dengan tergesa-tega sambil memutar-mutarkan badanku.
“ Aku nggak apa-apa kok. Aku kayaknya mau pulang aja deh soalnya bajuku kotor banget.” Ucapku sambil melihatkan bajuku yang kotor.
“Enggak usah pulang aja deh, kita beliin baju aja di koperasi”. Ucap Clara yang disetujui langsung oleh Cika.
“Enggak usah, aku sudah banyak ngerepotin kalian selama ini. Belum lagi sebagian utang aku belum aku lunasin kan sama kalian.” Ucapku merasa bersalah. Memang selama ini mereka yang membantuku ketika aku perlu uang untuk keperluanku. Misalkan uang perbulan sekolah yang harus kubayar dan kebutuhan lainnya. Aku tidak berani untuk meminta kepada Ibuku dan aku tak mau membuatnya berpikiran.
Akhirnya mereka menyetujuinya. Sebenarnya aku tidak pulang hanya saja aku langsung ke tempat dimana aku bekerja. Selama ini tidak ada yang mengetahui bahwa aku kerja Part Time untuk membantu perekonomian keluargaku. Hal itu sangat ditentang oleh keluargaku terutama Ibuku namun setidaknya aku bisa membantu Ibuku walaupun tidak seberapa. Abyz adalah orang yang pertama yang mengetahui aku bekerja. Awalnya dia juga tidak setuju tetapi aku memberikan dia pengertian dan dia jugalah yang membantuku untuk mendapatkan pekerjaan ini. Aku bekerja disalah satu Café disini tepatnya sebagai kasir. Abyz selalu mengunjungiku disini hal itu dikarenakan kami beda sekolah.
Malam pun tiba aku segera pulang agar Ibu tidak mengkhawatirkanku. Aku tersadar saat aku berjalan sambil menunggu taksi lewat ada sebuah mobil  yang berhenti disampingku, ternyata Abyz yang berniat menjemputku.
“ Masuk”. Ucapnya singkat sambil membukakan pintu dari dalam. 
Akupun masuk. Keheningan terjadi di sepanjang jalan hingga sampai didepan pagar rumahku. “ Makasih ya”. Ucapku tersenyum tulus padanya. Bukannya malah menjawab dia malah bertanya kepadaku.
“Kamu berhenti kerja aja ya. Aku masih bisa bantu kamu kok”. Tanyanya sambil menatapku. Baru aku ingin menjawab tiba-tiba Ibuku didalam rumah berteriak meminta “Tolong”. Aku dan Abyz langsung saja masuk kerumahku tergesa-gesa. Dan ternyata….
Bersambung….





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...