Jumat, 18 September 2020

Guardian Angel

 

        Axhla Natalia atau lebih sering dipanggil Natalia. Dia adalah seorang remaja yang selalu membuat orang di sekitarnya bahagia. Tetapi semenjak kematian Ayahnya dan Ibunya yang terlalu sibuk dengan pekerjaanya. Dia berubah menjadi seorang remaja yang memilki pribadi yang introvert. Walaupun, dia lebih suka untuk menyendiri, dia tetap mempunyai sahabat yang selalu berada di sisinya. Pagi itu, Natalia berjalan kaki ke sekolahnya, tanpa diantar oleh supirnya. Sambil mendengarkan musik dengan menggunakan earphonenya.

      Saat tiba di depan gerbang sekolah, dia melihat teman sekelasnya yang berada di bawah pohon sekolah sedang mengobrol sambil melihat ke arahnya. Natalia hanya mengabaikannya dan tetap berjalan ke arah kelasnya. Tiba – tiba ada yang memanggilnya dari belakang, ternyata dia adalah Felisha dan Asyila (sahabat Natalia). Akhirnya mereka bertiga berjalan bersama masuk ke kelasnya. Bel tanda istirahat sekolah telah berbunyi,”treng...treng...treng...”. Felisha mengajak Natalia dan Asyila ke kantin. Mereka bertiga membeli makanan di kantin dan duduk di meja kantin. “Teman – teman datang yah, ke perayaan ulang tahunku”, kata Asyila. Semua orang di kantin bersorak “Asiaapp”.

     Tiba-tiba, Nina (orang yang tidak menyukai Natalia) menanyakan kepada Asyila apakah dia mengundang Natalia. Asyila memberitahunya bahwa dia mengundang semua orang terutama Natalia karena dia sahabatnya. Nina pun mengatakan bahwa dia tidak akan pergi karena ada Natalia. Natalia hanya diam dan mengabaikannya. Tetapi, setelah semua anak di kantin membicarakannya, dia tidak tidak bisa lagi mengontrol emosinya. Dia memukul meja kantin “prak....prak..prak...’, sehingga membuat semua orang yang berada di kantin terdiam. Natalia dengan mengeluarkan suara yang agak keras  berkata bahwa dia tidak akan pergi ke acara tersebut. Natalia dengan wajah yang emosi pun langsung meninggalkan kantin tersebut.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...