Minggu, 20 September 2020

Misteri Kamar Mandi Sekolah 1

 Oleh : Nurzalzabila


   

 Namaku Renata, Aku bersekolah di salah satu sekolah berasrama di kota Barru. Sekarang aku kelas tiga SMA, selama 2 tahun lebih aku bersekolah disana akhirnya aku tahu cerita yang tersimpan di lorong menuju wc sekolah. Ada yang bilang kalau sekolah ku ini berhantu, karena sekolahku ini adalah bekas sekolah SD yang dulunya pernah ada kejadian. Kata orang-orang dulunya ada guru di sekolah ini meninggal dengan cara di tikam sepuluh kali dengan pisau yang pelakunya adalah menantunya sendiri.

    Awalnya aku tidak begitu percaya sampai aku mengalaminya sendiri. Sekitar jam 5 sore aku masih latihan basket di lapangan sekolah, karena minggu depan akan ada perlombaan antar sekolah. Jadi sampai jam segini kami masih latihan. Akhirnya selesai juga "Dina, aku ke kamar mandi duluan ya", kataku kepada temanku. Aku berjalan tenang melewati lorong kelas yang sudah tampak gelap karena lampu kelas belum di nyalakan dan sepi. Setibanya di kamar mandi aku gantung tasku dan buang air kecil. Baru saja ingin jongkok, tiba-tiba saja lampu kamar mandinya mati. Aku pun langsung berdiri dan mendekatkan telinga ke pintu, supaya aku tahu siapa yang mematikan lampu.

    Beberapa saat aku terdiam, ternyata tidak ada suara teman-temanku. Aku pun memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi sedikit untuk melihat keadaan di luar pun sama gelapnya. Aku pun menutup kembali pintu kamar mandi lalu buang air kecil. Ketika selesai aku menggeserkan tubuhku sedikit ke kanan dan aku menginjak sesuatu. Ini seperti kaki seseorang, lalu aku mulai mundur beberapa langkah menuju tembok kamar mandi. Dan di dalam kegelapan itu aku merasa seperti ada orang bersamaku. Aku pun segera mengambil tas yang kugantungkan di belakang pintu, karena terburu-buru aku pun jatuh. Aku membungkukkan badanku meraba-raba mencari tasku. Tiba-tiba aku mendengar suara nafas, jelas sekali itu bukan suara nafasku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...