Hampa, sepi, sunyi, senyap, itulah malam ini, hanya bintang-bintang kecil yg menemaniku dan berkilauan diluar sana yang dapat kulihat dari balik jendela kamarku.
Pukul 23.00 tepatnya, suasana hatiku seketika berubah menjadi hampa, tak ada lagi notif chat yang masuk di benda yang berbentuk segi empat itu, yah itu handphone, notif chat darinya maksudku. Aku sudah sangat terbiasa dengan chat-chat tidak jelas darinya terlebih lagi jika dia banyak bicara, namun seru pastinya dan itulah yang aku rindukan.
“Ahh pasti dia sudah tidak mendapatkan jaringan!” (gerutu dalam hatiku).
Malam ini aku tau bahwa dia bermalam di rumah neneknya dan jaringan internet di tempatnya itu sangat tidak memadai, hal itu karena ibu dan ayahnya serta adik semata wayangnya itu keluar kota, dia sangat tidak menyukai ikut dengan keluarga kecilnya, aku hal itu semua karena dia yang menceritakannya kepadaku lewat chat-chat kami yang saling bersahutan dan tak ada ujungnya. Karena katanya dia bukan anak kecil lagi yang ikut-ikutan jika orang tuanya keluar, dia lebih menyukai kumpul dengan teman-temannya di tempat rahasia. TEMPAT RAHASIA!, tentu sambil bernyanyi dan memainkan gitar akustiknya dan sering mengirimkanku vidionya bermain gitar dan menyanyi, suaranya memang tidak terlalu bagus namun tidak fals juga. perlu ku perjelas bahwa kami tidak memiliki hubungan yang spesial yaitu pacaran seperti anak milenial masa kini dan tentu itu sebaya kami, friendzone lebih tepatnya untuk aku dan dia. Pacaran? Itu hal yang mustahil bagiku untuk aku jalani di usiaku yang masih 17 tahun ini, aku lebih memprioritaskan masa depanku untuk belajar dari pada menjalani hubungan pacaran yang akan merepotkan itu bagiku, entah bagi aku, orang lain yang menjaninya saat ini, atau orang-orang yang pernah menjalaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar