Sabtu, 19 September 2020

Dendam atau karma? 2

Oleh : Nurzalzabila


          

    Kini aku bertekad akan menyatakan perasaanku duluan. Aku sengaja berpenampilan berbeda dari biasanya agar dia terpukau melihatku, namun semuanya sia-sia karena sejak aku datang hingga akan berakhirnya acara reuni itu, aku tak pernah melihat raut wajahnya di antara para pria yang tengah asyik mengobrol. Hingga tiba-tiba kerumunan di depan gerbang sekolah membuatku sedikit tertarik, banyak wanita-wanita seusiaku tengah bersorak-sorak seperti kedatangan artis saja pikirku. Aku pun mendekat, dan tidak sengaja mendengar percakapan dua orang wanita di depanku 'hey tau nggak, Anang sekarang agak gimana gitu' ucap salah seorang wanita yang kuyakini teman sekelas anang dulu, penasaran dengan apa yang kudengar aku pun mencari-cari keberadaan anang. Siapa tahu dia sedang duduk sendiri seperti kebiasaannya 4 tahun yang lalu. 


'Maaf, permisi aku mau lewat' deg, suara itu, itu adalah suara yang sangat aku rindukan, anang dimana kamu. Aku mulai menerobos kerumunan wanita-wanita yang sepertinya mengerumuni sesuatu dan 'deg deg deg deg' itu dia, dia disini tapi mengapa? Dia sangat berbeda, wajahnya? Penampilannya? Senyumnya? Mengapa begitu mengagumkan? 
'Bisa tolong bawa aku keluar dari kerumunan ini?' Pintanya yang membuatku tersadar dari sejuta lamunanku, ku genggam tangannya dan membawanya berlalu dari kerumunan yang menakutkan. Banyak pasang mata yang menatapku dengan tatapan sinis, aku tidak perduli dengan semua tatapan itu. Kubawa anang ke tempat yang sedikit tenang dari tempat yang tadi. Dan kini mataku tak mampu berkedip, apakah ini anang ku? Anang yang dulu diam-diam mengagumiku? Inikah anang yang selalu ku abaikan? Entahlah. Aku tak tahu harus berkata apa-apa karena dia kini jauh berbeda.

'Anang?' Tanya ku gugup, astaga. Apa ini? Dia menyunggingkan senyum manisnya sebelum menjawab pertanyaan ku?
'Iya ini aku, kamu kalau tidak salah nama mu diva?' Ucapnya dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibir nya. Oh rasanya aku ingin pingsan. 
'Iya ini aku, sudah lama tak pernah bertemu, apa kabar? Tadi kamu datang sama siapa?' Jujur saja aku sangat penasaran apakah dia datang bersama kekasihnya? Atau istrinya. 
'Aku (sambil menunjuk dirinya) aku datang bersama dengan temanku, katanya dia ingin melihat sekolah ku dulu dan kebetulan sedang libur ia memintaku datang bersamanya. Tapi entah dia sekarang ada dimana, aku tak tahu' 
'Ah begitu ya...' jawabku. Aku bingung apalagi yang harus kutanyakan padanya. Tiba-tiba dia beranjak dari temoat duduknya. 
'Aku duluan yah' sembari meninggalkanku sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...