Laras, dia salah
satu siswi di SMA Negeri yang ada di Jakarta pusat. Umurnya sudah menginjak 17
tahun dan dia sekarang duduk di kelas XI. Singkat cerita tentang Laras, dia ini
adalah murid cantik dan berprestasi di sekolahnya. Dia sudah banyak memenangkan
olimpiade pelajaran bahkan, dia pernah menjadi juara 1 olimpiade fisika se
Jakarta pusat. Namun, di balik semua itu, dia juga mempunyai kelemahan di salah
satu mata pelajaran yaitu olahraga. Namun, lemah di mata pelajaran itu tidak
membuat dia membenci pelajaran tersebut. Malah, dia semakin semangat untuk
belajar. Dan disinilah awal mula cerita laras dimulai.
Hari ini adalah
hari rabu, dimana pelajaran olahraga untuk kelas laras dimulai. Laras dan
teman-temannya bersiap-siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Namun, baru
saja mereka selesai bersiap-siap tiba-tiba salah satu guru mereka datang dan
memberitahu laras dan teman-temannya bahwa guru olahraga mereka tidak datang
hari ini karena sedang sakit. Mendengar kabar itu laras dan teman-temnnya
merasa sedih karena tidak belajar olahraga hari ini meskipun ada sebagian
temannya juga yang senang karena jam pelajaran olahraga kosong yang artinya
mereka bisa melakukan apa saja di jam kosong tersebut. Laras akhirnya
memutuskan untuk berganti seragam dan pergi ke perpustakaan untuk membaca.
“Laras, kamu mau
kemana?” Tanya sahabatnya Tania dan Tesa
“Aku mau ke
perpustakaan untuk membaca daripada tinggal di kelas rebut-ribut” kata laras kepada
teman-temannya.
“Kita
ikut yah Ras.”
“Iya, ayo kita pergi.”
Saat
diperjalanan menuju perpustakaan laras bertemu dengan seniornya. Namanya Dito,
laras sering memanggilnya kak Dito. Dito ini senior laras yang sudah kelas XII,
dia terkenal di sekolahnya karena ketampanan. Dito ini banyak dikejar-kejar
oleh siswi di SMA nya mulai dari teman-temannya di kelas XII, kelas XI, kelas X
tak terkecuali dengan Laras, dia juga sudah lama menyukai dan menyimpan
perasaannya kepada Dito. Hal yang wajar bukan untuk seorang remaja seusianya,
walaupun laras murid yang pintar dan berprestasi bukan berarti dia tidak boleh
menyukai seseorang. Laras ini menyukai Dito bukan karena ketampanannya
melainkan karena Dito adalah murid yang pintar, ramah, dan bijaksana yang bisa
laras lihat dari apa yang dilakukan Dito selama menjadi ketua osis di
sekolahnya.
“Halo Laras,
Tania, Tesa mau kemana? Ucap Dito bertanya
“kita mau ke
perpustakaan kak.” Jawab laras, Tania, dan tesa dengan tersenyum
“bukannya
kalian hari ini belajar olahraga? Kok ke
perpustakaan?
“harusnya sih
begitu kak tapi, guru olahraga kita sakit jadi hari ini nggak belajar dulu”
“oh begitu,
yasudah ke perpustakaannya bareng yuk?” ajak Dito
“boleh ayo kak.”
Saat di
perpustakaan Dito duduk persis di depan Laras. hal itu membuat Laras tidak bisa
fokus membaca dan memahami buku yang dibacanya. Seperti kebanyakan remaja
lainnya saat kita berada di dekat orang yang kita sukai pasti kita jadi salting
(salah tingkah). Dan itulah yang dirasakan Laras sekarang.
*bersambung*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar