Minggu, 20 September 2020

Akhir sebuah kisah (2)

 Kau terlambat...

    Hawa dingin memenuhi seluruh ruangan rumah ini. Seakan semua berubah di selimuti oleh karena es.'kau terlambat' kata-kata itu bergemma di sana. Wanita itu menjerit hebat 

  Ruangan gelap yang nyaris tak mendapat cahaya.hanya sinar bulan dari cahaya untuk melihat sekelilingnya. Wanita itu,masih wanita yang sama.bersender di kayu jendela yang terbuka .tatapannya kosong melihat sebuah kotak musik.Dia mengambil kotak tersebut lalu membukanya. Terdengar alunan musik yang bersenandung rapi tapi menyeramkan.dia menaruh kotak tersebut di atas meja dan mengambil pisau yang tersedia di meja kecil dekat ranjangnya.lama ia berdiam, kini ia mulai mengerakan pisah tersebut ke arah urat nadi di pergelangan tangannya 

   "Na...na..na..na.."ia bersenandung kecil sambil menyeset pergelangan tangannya secara melingkar senandung itu terdengar mengerikan. Wanita itu menyeset pergelangan tangannya tepat di atas kotak musik, sehingga darah bersibah memenuhi kotak musik yang masih berbunyi itu pisau itu sudah menyeset setenga... lalu  mulai memotang urat nadinya

Srrttt...

  Terima kasih telah membuat hari-hari ku indah setelah mengenal kalian saat 22 july aku tau senyuman itu. Senyuman kemenangan. Kau terlalu tanggu untuk ku kalahkan sekarang aku tenang.sekarang aku bersama mereka. Aku sudah bebas dari semua ini nikmati kehidupan barumu. 


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...