Jumat, 18 September 2020

Maybe

 

Oleh : Ismi Nadya RJ

    Dihari yang cerah kususuli setiap koridor sekolah berharap kubisa mendapat sesuatu yang menghampiriku disetiap langkahku, terdengar suara hentakkan sepatu yang gemuruh dibelakangku, mereka berlarian tak karuan dan menabrak apa saja yang ia lalui. 

      Aku masih seperti biasa berjalan dalam kesendirian diselimuti rasa bising yang membuat pendengaranku semakin berdenging. Saat freeclass tiba entah apa yang mereka lakukan aku tak ingin mengusiknya.

  Pemikiran yang berulang kali aku putarkan di kepalaku sendiri seperti sesaat musik yang diputar berulang-ulang saat ingin didengarkan aku sangat menginginkan teman yang selalu ada didekatku tapi itu bukanlah suatu perkara yang aku anggap mudah dan aku berpikir bahwa memiliki dan dimilki seorang teman itu ibarat aku bernyanyi tanpa nada. 


1 komentar:

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...