Minggu, 20 September 2020

7 Days With Him (2)

Oleh : Nur Fakhirah


(2)

            “Oh… jadi lo ini orang Kanada campuran Korea. Terus lo ngapain di Indonesia?” Tanyaku pada Mark. Jadi orang yang ku jadikan tumbal tadi namanya Mark Lee, katanya Dia itu orang Kanada tapi ibunya orang Korea. “Gue kesini untuk mengunjungi keluarga gue, karena kebetulan di Kanada saat ini semua sekolah sedang libur musim semi” Jawab Mark lalu meneguk habis air mineral yang dia beli ditoko sebelumnya. “Oh begitu…. Tapi kenapa lo bisa fasih berbahasa Indonesia?” Tanyaku lagi. Maklum saja aku ini tipikal orang yang memiliki kadar rasa penasaran yang tinggi. “gue dulu pernah tinggal di Indonesia saat berumur 11  tahun lalu saat umur 14 tahun gue kembali lagi ke Kanada”. Aku yang mendengar penjelasan Mark hanya mengangguk mengerti.

            Selama perjalanan aku dan Mark terus bercerita berbagai hal hingga tak terasa aku dan Mark sudah sampai di rumah ku. “Oh! This is your house? Ternyata kita tetangga” ucap Mark antusias sambil sedikit tertawa. Aku pun ikut tertawa saat mendegarnya berbicara menggunakan bahasa campuran. Lalu setelah itu kami berdua masuk ke rumah masing-masing, tapi sebelum itu Mark sempat mengucapkan selamat malam kepada ku terlebih dahulu dan aku pun juga membalasnya. Tanpa sengaja aku sepertinya merasa nyaman saat berbicara dengan Mark seakan itu memiliki euphoria yang berbeda.

            Keesokan paginya aku mendengar suara ketukan di jendela kamar ku. Karena kami tetangga secara kebetulan jendela kamar ku dan balkon yang ada dibagian samping rumah Mark berhadapan secara langsung dan itu hanya berjarak sekitar 2 meter jadi sangat mudah untuk Mark mengetuk jendela kamar ku. “Kenapa mengetuk pagi-pagi sih Mark, ini tuh hari minggu, gue masih mau tidur nih” ucapku sedikit kesal. “oh come on girl, wake up right now. Ayo kita keluar jalan-jalan, kemarin lo bilang mau traktir gue sebagai permintaan maaf”. Dan akhirnya Aku hanya bisa pasrah saat mendengar 3 kata terakhir yang di ucapkan Mark.  

 

Bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metamorposa 6

               “Sayang, bangun nak…” ucap seseorang sambil mengusap rambutku. Pasti itu mamaku.             “Hmm… iya ma” ucapku sambil du...