Oleh : Nur Fakhirah
(2)
“Oh… jadi lo ini orang Kanada campuran Korea. Terus lo
ngapain di Indonesia?” Tanyaku pada Mark. Jadi orang yang ku jadikan tumbal
tadi namanya Mark Lee, katanya Dia itu orang Kanada tapi ibunya orang Korea.
“Gue kesini untuk mengunjungi keluarga gue, karena kebetulan di Kanada saat ini
semua sekolah sedang libur musim semi” Jawab Mark lalu meneguk habis air
mineral yang dia beli ditoko sebelumnya. “Oh begitu…. Tapi kenapa lo bisa fasih
berbahasa Indonesia?” Tanyaku lagi. Maklum saja aku ini tipikal orang yang memiliki
kadar rasa penasaran yang tinggi. “gue dulu pernah tinggal di Indonesia saat
berumur 11 tahun lalu saat umur 14 tahun
gue kembali lagi ke Kanada”. Aku yang mendengar penjelasan Mark hanya
mengangguk mengerti.
Selama perjalanan aku dan Mark terus bercerita berbagai
hal hingga tak terasa aku dan Mark sudah sampai di rumah ku. “Oh! This is your house? Ternyata kita
tetangga” ucap Mark antusias sambil sedikit tertawa. Aku pun ikut tertawa saat
mendegarnya berbicara menggunakan bahasa campuran. Lalu setelah itu kami berdua
masuk ke rumah masing-masing, tapi sebelum itu Mark sempat mengucapkan selamat
malam kepada ku terlebih dahulu dan aku pun juga membalasnya. Tanpa sengaja aku
sepertinya merasa nyaman saat berbicara dengan Mark seakan itu memiliki
euphoria yang berbeda.
Keesokan paginya aku mendengar suara ketukan di jendela
kamar ku. Karena kami tetangga secara kebetulan jendela kamar ku dan balkon
yang ada dibagian samping rumah Mark berhadapan secara langsung dan itu hanya
berjarak sekitar 2 meter jadi sangat mudah untuk Mark mengetuk jendela kamar
ku. “Kenapa mengetuk pagi-pagi sih Mark, ini tuh hari minggu, gue masih mau
tidur nih” ucapku sedikit kesal. “oh come
on girl, wake up right now. Ayo kita keluar jalan-jalan, kemarin lo bilang
mau traktir gue sebagai permintaan maaf”. Dan akhirnya Aku hanya bisa pasrah
saat mendengar 3 kata terakhir yang di ucapkan Mark.
Bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar